Wednesday, September 18, 2013
Sutradara Film Horor The Conjuring Seorang Penakut
James Wan, sutradara spesialis film horor seperti Saw, Insidious, serta The Conjuring kini pindah jalur menggarap film action Fast & Furious 7.
Sutradara film James Wan pantas menyebut 2013 sebagai tahun kemujurannya. Bagaimana tidak, namanya kini ramai diperbincangkan pasca kesuksesan film horor terbarunya, The Conjuring. Ditambah lagi Insidious: Chapter 2 langsung melesat di peringkat box office setelah dirilis pada 13 September lalu. Namanya makin berkibar karena kini dia sedang menggarap Fast & Furious 7 yang bakal tayang pada tahun depan.
Judul film yang terakhir disebut tadi memang cukup mengherankan. Bagaimanakah nasib mobil-mobil balap seksi dari jilid terbaru Fast & Furious di tangan sutradara yang terlanjur akrab dengan potongan tubuh, penampakan makhluk halus dan iblis ini?
Ya, James Wan memang sudah kadung dikenal sebagai sineas horor yang sukses meneror penonton lewat film-film semacam Saw, Insidious, dan The Conjuring. Namun, kali ini ia ditantang dalam menggarap genre laga yang belum pernah disentuhnya. Walaupun bila melihat rekam jejaknya, Wan tetap potensial menyutradarai film dari genre manapun. Setidaknya ini terlihat bila dipandang dari pendapatan box office film-film Wan yang nyaris selalu mendatangkan laba besar.
DARI MELBOURNE KE HOLLYWOOD
Melesatnya karier James Wan di Hollywood menyimpan cerita menarik. Lahir diKuching, Malaysia pada 27 Februari 1977 dari keluarga keturunan Tionghoa, Wan lalu bermukim di Australia dan memulai karier filmnya di kota Melbourne. Pada tahun 2000, alumni Royal Melbourne Institute of Technology ini membuat film panjang pertamanya yang bergenre horor, Stygian, bersama Shannon Young.
Tak lama setelah itu, James Wan mengembangkan cerita film tentang teror penyiksaan psikologis berjudul Saw bersama sahabatnya semasa kuliah, Leigh Whannell, selaku penulis naskah. Sayang, proyek film ini tidak mendapat dukungan dana yang cukup, sehingga gagal diproduksi di Australia.
Tapi dia tidak patah arang. Wan dan Whannell lalu mencoba memboyong ide ceritaSaw ke Hollywood dalam bentuk film pendek yang diperankan sendiri oleh Whannell. Reaksi yang didapat menggembirakan. Bukan hanya berhasil diproduksi sebagai film feature panjang sesuai dengan visi Wan dan Whannell, Saw yang menampilkan adegan-adegan sadis ini juga disambut meriah di Festival Film Sundance dan Toronto International Film Festival pada tahun 2004.
Gara-gara sambutan hangat tersebut, studio Lionsgate selaku distributor memutuskan untuk menayangkannya di bioskop. Padahal mulanya Saw bakal dirilis langsung dalam bentuk home video. Saw lalu tayang di akhir Oktober 2004, bertepatan dengan Halloween, dan berhasil meraup lebih dari 55 juta dolar AS dari pemutaran di Amerika Serikat dan Kanada saja. Padahal, biaya produksinya cuma 1,2 juta dolar AS!
Saw kemudian tumbuh jadi franchise horor slasher ikonik (bahkan sudah mencapai seri ketujuh) sekaligus juga menguntungkan secara box office dengan mengumpulkan pendapatan sekitar 873 juta dolar AS. Namun, karena film pertama Saw sudah dirasa cukup mewakili apa yang menjadi visinya, James Wan dan Whennel tidak lagi terlibat dalam sekuel-sekuelnya yang muncul nyaris setiap tahun itu, kecuali sekadar menjabat produser eksekutif.
SUTRADARA HOROR YANG PENAKUT
Setelah Saw, James Wan baru duduk lagi di kursi sutradara lewat film horor supranatural Dead Silence pada tahun 2007 yang naskahnya juga ditulis Whannell. Selain mengumpulkan tim produksi yang sama dengan film Saw pertama,Dead Silence ini juga menampilkan boneka puppet badut menyeramkan layaknya Billy the Puppet dalam Saw.
Pada akhirnya, kehadiran boneka puppet dalam film kemudian menjadi ciri khas James Wan. Padahal, dia sendiri mengaku takut terhadap badut dan boneka. "Saya sejak lama takut sama badut, lalu muncul boneka puppet, dan film Poltergeist(1982) adalah kombinasi ampuh yang membuat saya takut boneka puppet badut," kenang Wan dalam sebuah wawancara.
Sutradara pengagum David Lynch dan Dario Argento ini ternyata memang tidak selalu berani ketika berhadapan dengan kengerian khas film horor. "Tak banyak orang yang sadar, saya orangnya gampang mual. Bila saya menyaksikan film-film horor yang menampilkan darah dan buraian isi perut berlebihan, saya tak bakal kuat melihatnya," terangnya kepada The Hollywood Reporter.
Namun, justru ketakutan itulah yang ditanamkannya setiap kali membuat film, sehingga ketakutan yang ia rasakan dirasakan penonton pula. Buktinya, Wan kembali sukses membuat penonton bergidik lewat Insidious pada tahun 2010, yang lagi-lagi dibuat dengan dana terbatas (1,5 juta dolar AS) namun memperoleh keuntungan belasan kali lipat, yakni sebesar 97 juta dolar AS.
Prestasi serupa pun terjadi lagi baru-baru ini lewat film The Conjuring yang dinilai terlalu seram itu. Film arahan Wan yang pertama kalinya disokong studio besar Hollywood ini di luar dugaan berhasil jadi salah satu summer movie berlaba paling tinggi pada tahun 2013, yaitu sekitar 271 juta dolar AS.
Kesuksesan James Wan dalam menggarap film horor berlanjut lewat Insidious: Chapter 2 yang memperoleh laba box office tinggi selama minggu pertama ketika dirilis pada September ini. Sekuel Insidious ini sedikit banyak terkena dampak positif dari reputasi Wan yang berhasil membuat penonton ketakutan dalam The Conjuring ketika dirilis hanya dua bulan sebelumnya.
TAK HANYA HOROR
Sekarang, James Wan meninggalkan (mungkin hanya sejenak?) ranah horor untuk melanjutkan franchise laga sukses, Fast & Furious. Sebenarnya, ini bukan pertama kalinya Wan mencoba menyutradarai film di luar genre horor. Pada tahun 2007, dia sempat mengarahkan film thriller kriminal Death Sentence yang dibintangi Kevin Bacon. Sayangnya film tersebut tidak bergaung dan tidak lebih sukses dari Dead Silence yang dirilis pada tahun yang sama. Barulah setelah itu Wan kembali berjaya dengan film-film horornya.
Namun, terlepas dari kesuksesan beberapa film terbarunya yang bergenre horor, James Wan sepertinya sudah sampai pada titik jenuh. "Saya sudah selesai dengan horor. The Conjuring dan Insidious 2 adalah film seram terakhir saya," tegasnya dalam wawancara dengan Moviefone belum lama ini. "Saya telah menghabiskan 10 tahun mengerjakan ini (film-film horor). Sudah saatnya ada perubahan."
Film action Fast & Furious 7 pun akan menjadi pertaruhan, baik bagi James Wan maupun pihak studio Universal sebagai pemilik franchise Fast & Furious. Inilah kesempatan Wan untuk membuktikan bahwa ia tidak hanya jago di satu genre sekaligus memantapkan bahwa keputusannya untuk "istirahat" dari horor sudah tepat. Sedangkan bagi pihak studio pun pasti berharap hasil garapan Wan bisa memberi profit berlipat ganda, seperti film-film Fast & Furious sebelumnya yang sukses meraih pendapatan 2,3 miliar dolar AS.
Kita nantikan saja bagaimana James Wan mengarahkan adegan-adegan laga dan kejar-kejaran dalam film Fast & Furious 7 yang bakal diperkuat oleh akting Vin Diesel, Dwayne Johnson, Jason Statham, Tony Jaa, dan Kurt Russell tersebut.
Sumber
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment