Thursday, September 26, 2013

Ini Alasan Superman Harus Bunuh Jenderal Zod


Superman harus membunuh Jenderal Zod dalam Man of Steel sehingga muncul kontroversi, tapi David S. Goyer punya alasan kuat.

Ada alasan kuat dalam merespon polemik panas tentang Superman/Clark Kent/Kal-El (Henry Cavill) yang harus membunuh Jenderal Zod (Michael Shannon) dalam film Man of Steel. David S. Goyer, penulis skenario Man of Steel, bilang bahwa adegan kontroversial itu harus terjadi demi menampilkan realitas.

"Kami cukup yakin adegan itu bakal jadi kontroversi. Ini bukan soal membuat adegan yang keren semata. Kami merasa, dalam adegan Jenderal Zod itu, kami ingin menempatkan karakter Superman dalam situasi yang mustahil untuk dihindari dan melakukan pilihan yang paling mungkin dilakukan," ungkap David dalam kuliahnya untuk BAFTA (British Academy Of Film & Television Arts) dan BFI (British Film Institute).

Pada adegan akhir pertarungan destruktif Superman dan Jenderal Zod dalam Man of Steel garapan Zack Snyder, saat itu Zod bilang, "I'm not going to stop until you kill me or I kill you." Menurut David S. Goyer, itulah situasi yang membuat Superman mau tidak mau harus membunuh Zod.

Lagipula, tambah David, secara logika dan pada kenyataannya, "Tidak ada penjara di planet ini yang bisa menahan Jenderal Zod."

Ketika film Man of Steel tayang di dunia pada Juli lalu, adegan Superman membunuh Jenderal Zod tersebut memang jadi perdebatan panas. Sebab di dalam komik, Superman tidak pernah dan tidak ada keinginan untuk membunuh orang lain. Bahkan, dalam film Superman II garapan Richard Lester pada 1980, Jenderal Zod tetap dibiarkan hidup oleh Superman.

"Saya juga menulis komik dan saya tidak setuju dengan prinsip yang dipegang oleh para komikus bahwa, 'Superman tidak membunuh'. Aturan itu hanya eksis di luar naratif film, dan saya tidak percaya aturan seperti itu," papar David.

Penulis skenario Batman Begins dan cerita The Dark Knight serta The Dark Knight Rises ini juga meyakini satu hal dalam penulisan cerita-skenario film atau tayangan televisi. "Kamu tidak bisa berpegangan pada aturan yang hanya berlaku di luar naratif film," ujar David.

Sumber : www.muvila.com

No comments:

Post a Comment