Showing posts with label Sutradara. Show all posts
Showing posts with label Sutradara. Show all posts
Sunday, February 2, 2014
The Mo Brothers Bicara Tentang Pembunuhan
The Mo Brothers duet Kimo Stamboel dan Timo Tjahjanto jagonya menyutradarai film yang kerap bermuncratan darah.
The Mo Brothers dua sutradara, Kimo Stamboel dan Timo Tjahjanto, mengawali eksistensi mereka sebagai filmmaker spesialis horror-slasher lewat satu film pendek, Dara, yang berlanjut jadi film panjang Rumah Dara. Nah, pada Februari ini, mereka akan kembali unjuk gigi dengan merilis film terbaru, Killers. Lewat film kolaborasi Indonesia-Jepang bergenre psychological thriller tersebut, The Mo Brothers seakan naik level dalam memperlihatkan kegilaan mereka terhadap aksi pembunuhan. Tapi, 'segila' apa sebenarnya mereka? Simak video wawancara eksklusif mereka dilink berikut, The Mo Brothers bicara Killers.
Labels:
Sutradara,
Video Eksklusif
Friday, October 18, 2013
Sutradara Transformers Michael Bay Dihantam AC
Sutradara Michael Bay diserang oleh sekelompok warga lokal saat syuting Transformers Age of Extinction di Hongkong.
Sutradara Michael Bay mengalami insiden yang menegangkan ketika sedang menjalani syuting film keempat Transformes Age of Extinction di Hongkong. Bay dan krunya diserang oleh beberapa oknum lokal di lokasi syuting pada Kamis, 17 Oktober kemarin. Bahkan Bay hampir dihantam dengan perangkat AC (pendingin udara). Beruntung Bay, para pemain dan krunya tidak mengalami luka serius.
Menurut juru bicara kepolisian Hongkong seperti dikutip dari Reuters, Michael Bay didatangi oleh dua bersaudara bermarga Mak yang menuntut bayaran sebesar 100 ribu dolar Hongkong (146 juta rupiah). Namun ditengah pembicaraan, seseorang warga lokal malah mencoba menyerang Bay. Tidak tinggal diam warga lainnya juga turut menyerang aparat kepolisian yang berusaha melerai percekcokan tersebut.
Kedua pelaku akhirnya dibekun polisi bersama seorang pelaku lainnya atas tuduhan pemerasan dan tindak kekerasan. Dan menurut laporan dari kepolisian, Michael Bay hanya mengalami luka ringan di sisi kanan wajahnya, Bay juga menolak untuk diobati karena menganggap lukanya tidak cukup serius.
Michael Bay menuturkan bahwa insinden tersebut terjadi di hari pertama syuting Transformers Age of Extinction di Hongkong. Dalam blog pribadinya, Bay juga menjelaskan secara rinci kejadian yang tak terduga tersebut. Menurutnya pelaku adalah salah satu pemilik kios di sekitar lokasi syuting yang meminta kompensasi uang dengan nilai lebih dari yang sudah disepakati. Bay menganggap hal tersebut adalah salah satu bentuk pemerasan dan saat itulah salah seorang dari mereka mulai menyerang dirinya.
“Ia tidak suka dengan jawaban saya. Lalu, satu jam kemudian ia mendatangi kru ketika kami sedang syuting, sambil membawa sebuah perangkat pendingin udara (AC). Dia langsung berjalan ke arah saya dan berusaha menghantam wajah saya, tapi saya langsung menghindar, menjatuhkan perangkat AC itu ke lantai, dan mendorong orang itu menjauhi saya,” tuturnya
Michael Bay mengaku sangat kewalahan menghadapi serangan dari warga lokal tersebut. Dia juga menjelaskan bahwa mereka hadir dan menyerang layaknya para zombi yang haus darah dan kelaparan. Bahkan tujuh orang bodyguard nyaris gagal menghentikan aksi mereka.
“Dia seperti zombie di filmnya Brad Pitt, World War Z. Malahan sebenarnya ia berhasil menggigit sepatu Nike dari salah satu bodyguard, gila banget. Untunglah sepatunya jenis Air Max, gelembung udaranya pecah, tapi kaki orangnya selamat,” lanjutnya.
Sebanyak 15 orang aparak kepolisian Hongkong dikerahkan untuk mengamankan lokasi syuting dari serangan warga lokal tersebut. Beruntung Bay dan para kru bisa kembali melanjutkan syuting dengan baik dan lancar.
Film Transformers Age of Extinction adalah film keempat dari franchise laris Transformers, yang kembali disutradarai Michael Bay yang direncanakan mulai tayang pada Juli 2014 mendatang. Selain syuting di Hongkong, film yang menggunekan generasi terbaru kamera IMAX 3D ini juga telah mengambil gambar di beberapa daerah di Amerika Serikat.
Film ini akan menampilkan karakter-karakter baru yang diperankan oleh Mark Wahlberg, Nicola Peltz, dan Kelsey Grammer, serta akan menampilkan bintang asal Cina, Li Bingbing dan mantan personel Super Junior, Han Geng. Wah, makin penasaran kan? Tunggu aksi mereka tahun depan ya.
Sumber : www.muvila.com
Labels:
Sutradara
Tuesday, September 24, 2013
Wednesday, September 18, 2013
Sutradara Film Horor The Conjuring Seorang Penakut
James Wan, sutradara spesialis film horor seperti Saw, Insidious, serta The Conjuring kini pindah jalur menggarap film action Fast & Furious 7.
Sutradara film James Wan pantas menyebut 2013 sebagai tahun kemujurannya. Bagaimana tidak, namanya kini ramai diperbincangkan pasca kesuksesan film horor terbarunya, The Conjuring. Ditambah lagi Insidious: Chapter 2 langsung melesat di peringkat box office setelah dirilis pada 13 September lalu. Namanya makin berkibar karena kini dia sedang menggarap Fast & Furious 7 yang bakal tayang pada tahun depan.
Judul film yang terakhir disebut tadi memang cukup mengherankan. Bagaimanakah nasib mobil-mobil balap seksi dari jilid terbaru Fast & Furious di tangan sutradara yang terlanjur akrab dengan potongan tubuh, penampakan makhluk halus dan iblis ini?
Ya, James Wan memang sudah kadung dikenal sebagai sineas horor yang sukses meneror penonton lewat film-film semacam Saw, Insidious, dan The Conjuring. Namun, kali ini ia ditantang dalam menggarap genre laga yang belum pernah disentuhnya. Walaupun bila melihat rekam jejaknya, Wan tetap potensial menyutradarai film dari genre manapun. Setidaknya ini terlihat bila dipandang dari pendapatan box office film-film Wan yang nyaris selalu mendatangkan laba besar.
DARI MELBOURNE KE HOLLYWOOD
Melesatnya karier James Wan di Hollywood menyimpan cerita menarik. Lahir diKuching, Malaysia pada 27 Februari 1977 dari keluarga keturunan Tionghoa, Wan lalu bermukim di Australia dan memulai karier filmnya di kota Melbourne. Pada tahun 2000, alumni Royal Melbourne Institute of Technology ini membuat film panjang pertamanya yang bergenre horor, Stygian, bersama Shannon Young.
Tak lama setelah itu, James Wan mengembangkan cerita film tentang teror penyiksaan psikologis berjudul Saw bersama sahabatnya semasa kuliah, Leigh Whannell, selaku penulis naskah. Sayang, proyek film ini tidak mendapat dukungan dana yang cukup, sehingga gagal diproduksi di Australia.
Tapi dia tidak patah arang. Wan dan Whannell lalu mencoba memboyong ide ceritaSaw ke Hollywood dalam bentuk film pendek yang diperankan sendiri oleh Whannell. Reaksi yang didapat menggembirakan. Bukan hanya berhasil diproduksi sebagai film feature panjang sesuai dengan visi Wan dan Whannell, Saw yang menampilkan adegan-adegan sadis ini juga disambut meriah di Festival Film Sundance dan Toronto International Film Festival pada tahun 2004.
Gara-gara sambutan hangat tersebut, studio Lionsgate selaku distributor memutuskan untuk menayangkannya di bioskop. Padahal mulanya Saw bakal dirilis langsung dalam bentuk home video. Saw lalu tayang di akhir Oktober 2004, bertepatan dengan Halloween, dan berhasil meraup lebih dari 55 juta dolar AS dari pemutaran di Amerika Serikat dan Kanada saja. Padahal, biaya produksinya cuma 1,2 juta dolar AS!
Saw kemudian tumbuh jadi franchise horor slasher ikonik (bahkan sudah mencapai seri ketujuh) sekaligus juga menguntungkan secara box office dengan mengumpulkan pendapatan sekitar 873 juta dolar AS. Namun, karena film pertama Saw sudah dirasa cukup mewakili apa yang menjadi visinya, James Wan dan Whennel tidak lagi terlibat dalam sekuel-sekuelnya yang muncul nyaris setiap tahun itu, kecuali sekadar menjabat produser eksekutif.
SUTRADARA HOROR YANG PENAKUT
Setelah Saw, James Wan baru duduk lagi di kursi sutradara lewat film horor supranatural Dead Silence pada tahun 2007 yang naskahnya juga ditulis Whannell. Selain mengumpulkan tim produksi yang sama dengan film Saw pertama,Dead Silence ini juga menampilkan boneka puppet badut menyeramkan layaknya Billy the Puppet dalam Saw.
Pada akhirnya, kehadiran boneka puppet dalam film kemudian menjadi ciri khas James Wan. Padahal, dia sendiri mengaku takut terhadap badut dan boneka. "Saya sejak lama takut sama badut, lalu muncul boneka puppet, dan film Poltergeist(1982) adalah kombinasi ampuh yang membuat saya takut boneka puppet badut," kenang Wan dalam sebuah wawancara.
Sutradara pengagum David Lynch dan Dario Argento ini ternyata memang tidak selalu berani ketika berhadapan dengan kengerian khas film horor. "Tak banyak orang yang sadar, saya orangnya gampang mual. Bila saya menyaksikan film-film horor yang menampilkan darah dan buraian isi perut berlebihan, saya tak bakal kuat melihatnya," terangnya kepada The Hollywood Reporter.
Namun, justru ketakutan itulah yang ditanamkannya setiap kali membuat film, sehingga ketakutan yang ia rasakan dirasakan penonton pula. Buktinya, Wan kembali sukses membuat penonton bergidik lewat Insidious pada tahun 2010, yang lagi-lagi dibuat dengan dana terbatas (1,5 juta dolar AS) namun memperoleh keuntungan belasan kali lipat, yakni sebesar 97 juta dolar AS.
Prestasi serupa pun terjadi lagi baru-baru ini lewat film The Conjuring yang dinilai terlalu seram itu. Film arahan Wan yang pertama kalinya disokong studio besar Hollywood ini di luar dugaan berhasil jadi salah satu summer movie berlaba paling tinggi pada tahun 2013, yaitu sekitar 271 juta dolar AS.
Kesuksesan James Wan dalam menggarap film horor berlanjut lewat Insidious: Chapter 2 yang memperoleh laba box office tinggi selama minggu pertama ketika dirilis pada September ini. Sekuel Insidious ini sedikit banyak terkena dampak positif dari reputasi Wan yang berhasil membuat penonton ketakutan dalam The Conjuring ketika dirilis hanya dua bulan sebelumnya.
TAK HANYA HOROR
Sekarang, James Wan meninggalkan (mungkin hanya sejenak?) ranah horor untuk melanjutkan franchise laga sukses, Fast & Furious. Sebenarnya, ini bukan pertama kalinya Wan mencoba menyutradarai film di luar genre horor. Pada tahun 2007, dia sempat mengarahkan film thriller kriminal Death Sentence yang dibintangi Kevin Bacon. Sayangnya film tersebut tidak bergaung dan tidak lebih sukses dari Dead Silence yang dirilis pada tahun yang sama. Barulah setelah itu Wan kembali berjaya dengan film-film horornya.
Namun, terlepas dari kesuksesan beberapa film terbarunya yang bergenre horor, James Wan sepertinya sudah sampai pada titik jenuh. "Saya sudah selesai dengan horor. The Conjuring dan Insidious 2 adalah film seram terakhir saya," tegasnya dalam wawancara dengan Moviefone belum lama ini. "Saya telah menghabiskan 10 tahun mengerjakan ini (film-film horor). Sudah saatnya ada perubahan."
Film action Fast & Furious 7 pun akan menjadi pertaruhan, baik bagi James Wan maupun pihak studio Universal sebagai pemilik franchise Fast & Furious. Inilah kesempatan Wan untuk membuktikan bahwa ia tidak hanya jago di satu genre sekaligus memantapkan bahwa keputusannya untuk "istirahat" dari horor sudah tepat. Sedangkan bagi pihak studio pun pasti berharap hasil garapan Wan bisa memberi profit berlipat ganda, seperti film-film Fast & Furious sebelumnya yang sukses meraih pendapatan 2,3 miliar dolar AS.
Kita nantikan saja bagaimana James Wan mengarahkan adegan-adegan laga dan kejar-kejaran dalam film Fast & Furious 7 yang bakal diperkuat oleh akting Vin Diesel, Dwayne Johnson, Jason Statham, Tony Jaa, dan Kurt Russell tersebut.
Sumber
Thursday, September 5, 2013
Christopher Nolan Batal Produseri Film Duet Superman Batman ?
Sineas kelas atas Hollywood, Christopher Nolan dan istrinya Emma Thomas dikabarkan mundur dari proyek film yang mempertemukan Superman dan Batman.
Sutradara film trilogi The Dark Knight, Christopher Nolan, dikabarkan tidak bergabung lagi dalam proyek film blockbuster yang mempertemukan Superman dan Batman. Kabar ini mencuat setelah nama Nolan dan sang istri, Emma Thomas, tidak tercantum dalam siaran pers proyek film sekuel Man of Steel tersebut.
Padahal, pasangan suami-istri yang sebelumnya menjadi produser eksekutif untuk film Man of Steel itu tadinya disebut-sebut akan mengulang tugasnya untuk film terbaru Superman dan Batman. Christopher Nolan pulalah yang punya andil besar untuk mewujudkan proyek reboot film Superman dengan bersutradarakan Zack Snyder.
Kabar tersebut tentunya menjadi sulit untuk diyakini. Terlebih lagi, Nolan juga berada di balik kesuksesan film trilogi The Dark Knight. Ray Subers dari Box Office Mojo lalu merespon kejanggalan siaran pers itu. Melalui akun Twitter-nya, Ray menyampaikan info bahwa sampai sekarang ini Nolan masih tetap menjadi produser eksekutif.
"Jum'at lalu Warner Bros. mengatakan pada saya bahwa Nolan masih tetap menjadi EP (Executive Producer). Namun memang aneh jika namanya tidak tertera dalam press release," tuturnya di Twitter.
Entah kebetulan atau tidak, tapi munculnya isu panas tentang kemungkinan mundurnya Christopher Nolan dari proyek film Superman-Batman tersebut tak lama setelah Ben Affleck diputuskan sebagai pemeran Batman/Bruce Wayne yang baru menggantikan Christian Bale. Warner Bros. sendiri merilis kabar resmi itu pada Jumat, 23 Agustus lalu dan langsung memanen pro dan kontra.
Sama seperti desas-desus soal mundurnya Nolan sebagai produser eksekutif film Superman-Batman, keputusan tentang Ben Affleck sebagai Batman yang baru juga menjadi isu panas. Penolakan keras Ben Affleck menjadi pengganti Christian Bale datang terutama dari para fanboy-nya.
“Kami menolak kemunculan Ben Affleck sebagai Batman yang baru,” ungkap mereka.
Tidak main-main, para fans berat superhero tersebut bahkan sampai membuat sebuah petisi tentang penolakan Ben Affleck sebagai Batman alias Bruce Wayne. Hingga kini, petisi itu sudah ditandatangani oleh 53,267 orang.
Lewat situs change.org tersebut, para penggemar superhero memohon Warner Bros. untuk mempertimbangkan kembali keputusannya. Soalnya, mereka menganggap bahwa akting Ben Affleck sangatlah biasa, bahkan lebih buruk dibandingkan dengan kandidat yang lain.
"Dia tidak akan bisa memerankan karakter Bruce Wayne. Kemampuan aktingnya belum mumpuni. Dia juga kurang gahar untuk menjadi Batman," tegas salah satu pentolan kelompok pendukung petisi tersebut.
Tidak hanya menganggap bahwa Ben Affleck tidak pantas memerankan Batman, mereka juga menilai akting sutradara Argo dalam film Daredevil sangat mengerikan. "Aktingnya dalam Daredevil juga mengerikan, jadi kami mohon cari pengganti Ben Affleck," tegas mereka.
Sumber : www.muvila.com
Wednesday, July 17, 2013
S-VHS Rilis Foto Adegan Sadis
Gareth Evans dan Timo Tjahjanto merilis foto adegan dalam salah satu segmen film antologi horor, S-VHS. Dalam foto tersebut, seperti dikutip dari Twitch, berdiri seorang laki-laki yang hanya mengenakan celana dalam sambil tersenyum dengan tubuh dipenuhi darah dan luka sayatan. Segmen dalam film yang sebenarnya lanjutan dari V/H/S ini memang disutradarai oleh Gareth (Merantau dan The Raid) dan Timo (Rumah Dara).
V/H/S sendiri sukses mengagetkan audiens film horor setahun yang lalu. Konsep antologi yang dianut film ini ditambah dengan metode found-footage langsung membetot perhatian dan diakui menakutkan. Tak heran jika para produser film itu memproduksi sekuelnya dengan formula serupa. S-VHS akan dirilis di Inggris pada 18 Januari 2013.
Para filmmaker yang diajak dalam proyek S-VHS pun punya track record yang menjanjikan. Seperti, Eduardo Sanchez (The Blair Witch Project) yang menyutradarai bersama Greg Hale, Jason Eisener (Hobo With A Shotgun), Adam Wingard (You're Next), Simon Barrett, dan tentu saja Gareth Evans (The Raid) dan Timo Tjahjanto (Rumah Dara).
Sumber : www.muvila.com
Tuesday, July 9, 2013
The Mo Brothers Bikin Film Zombie
![]() |
The Mo Brothers |
Iseng blogwalking ke blognya Raditherapy, ternyata aka nada sebuah project film zombie yang sedang digarap, namanya Project MIASMA. Baca dulu yuk sinopsisnya yang saya copy dari blog-nya:
Beberapa tahun setelah transmigrasi besar-besaran dikarenakan perpindahan Ibukota Negara. Jakarta menjadi kota besar yang mengalami fase “pengurangan perhatian” dari Pemerintah. Dan Jonggol sebagai ibukota Negara baru berkonsep Cyber Green Metropolis mencuri hati sebagian masyarakat dan membuat mereka sadar akan arti pentingnya lingkungan. Hingga suatu waktu, BMKG memprediksikan bahwa Matahari akan memancarkan suhu tertingginya pada periode 2 tahun mendatang, laporan ini membuat semua jajaran departemen Negara diberikan perintah untuk menanggulangi segala kerugian akibat peristiwa tersebut.
Keputusan telah diambil dan Waktu yang diprediksikan terjadi, namun pemerintah telah mensiasati hari paling panas tersebut dengan membuat hujan buatan. Namun apa yang terjadi. Sepekan setelah hujan deras di pertengahan bulan Mei yang panas terjadilah peristiwa kematian massal akibat kerusakan otak yang masih misterius.
6 jam berlalu dan Status ibukota Jakarta kini Siaga 1. Kerusuhan dan kekacauan ada di penjuru kota. Seluruh pasukan bersenjata yang diturunkan oleh Polri dan Dephankam, tidak berhasil mengamankan ibukota.
Masyarakat yang terjebak di dalam kepanikan, tidak bisa saling mempercayai lagi dan mereka pun berlarian menyerang satu sama lain tanpa sebab yang jelas. Di tengah kekacauan itu, sekelompok orang yang dipimpin oleh seorang dari Satuan Khusus yang dibentuk oleh Departemen Kesehatan terus berjuang di tengah kekacauan.
Akankah mereka terus hidup? Dan apa yang sebenarnya terjadi di Jakarta?

Proyek ini akan diproduksi oleh Tim JAJAL PROJECT dan ANEMONE CREATIVE STUDIO, bekerjasama dengan IZOC (Indonesian Zombie Club) atau Komunitas Zombie Indonesia dan beberapa komunitas seperti: Komunitas 2 siang Univ. Budi Luhur, SINEMA (Sineas Muda SMK Manggala), KOFIMATANG (Komunitas Film Pendek SMAN 3 Tangerang), dan Indonesian Beatbox Community. Ari Fastono & Dion Widhi Putra akan duduk di bangku sutradara. Menurut blognya radit, kedua pemuda ini bukan orang baru dalam usaha membangunkan mayat-mayat hidup. Lalu seperti apa konsep project Miasma ini? Oke mari kita baca konsep yang mereka yang saya kutip dari blognya.
Konsep kita sebenernya mau berbicara tentang kondisi Indonesia sekarang yang udah gag kondusif lagi buat anak cucu kita dimasa depan, trus kita mau nyoba kasih gambaran tentang apa yang mungkin aja Tuhan lakukan sebagai ganjaran atas apa yang udah kita lakukan sekarang, terlepas itu hal baik atau hal buruk. Film ini sih intinya mau ngasih peringatan buat kita-kita aja warga Jakarta, biar lebih care sama tempat yang mereka tinggali. Dikarenakan kita gag bisa ngomong sama mereka langsung, kita mau ngomong pake karya ini, semoga aja dengan berjalannya karya ini nantinya ke mana-mana, spirit kita ini bisa dimaknai oleh semua orang.
Terdengar cukup menjanjikan. Ehm…berarti kita tinggal menunggu bagaimana hasil akhir dari project MIASMA ini. Tentunya kita menginginkan sebuah hasil yang lumayan dari film ini dan semoga saja hasilnya seperti yang kita harapkan. Jika nanti hasil dari project MIASMA ini berhasil memukau kita penggemar horror Indonesia sudah barang tentu, zombie-zombie bahkan makhluk-makhluk lain akan mulai bergentayangan dan menggeser kedigdayaan pocong, kuntilanak yang kian hari semakin dipermalukan Nayato dan rekannya KK Dheraj.
Sumber : www.muvila.com
Sumber : www.muvila.com
Labels:
Film Indonesia,
Sutradara
Monday, July 8, 2013
Siapakah Sutradara Dibalik Film Star Wars Episode 7 ?
Jeffrey Jacob Abrams aka J.J. Abrams, sutradara "Star Trek" dan "Mission Impossible III", dipercaya menggarap "Star Wars Episode VII". Itu adalah film pertama dari trilogi yang disiapkan. Kreator Star Wars, George Lucas mengatakan, Abrams merupakan sosok ideal untuk menggarap film tersebut.
Penulis naskah pemenang Oscar Michael Arndt yang membuat skenario Toy Story 3 mulai menggarap cerita film itu Oktober lalu. Pengumuman tersebut disambut gembira oleh fans berat Star Wars. Itu merupakan kabar bahagia setelah penggemar sempat bersedih karena Lucasfilm dibeli Disney tahun lalu.
Fans yang tak suka, menyebut Disney tak lebih sebagai rumah para tikus. Namun, Disney mencoba menghibur dengan mengatakan akan membuat trilogi baru Star Wars.
Film ketujuh ini dijadwalkan akan tayang pada 2015. Namun, melihat kesibukan yang tinggi, Abrams tak menjanjikan bisa memenuhi target waktu tersebut.

Para penggemar Abrams pasti tahu track record sutradara itu soal memundurkan jadwal tayang. Misalnya sekuel Star Trek Into Darkness yang seharusnya tayang pada Juni 2012. Karena dia ingin sekalian menyelesaikan Star Trek Super 8, film itu baru akan diputar pada 17 Mei nanti.
"Sebetulnya pengumuman itu terlalu awal. Yang bisa saya sampaikan hanya keinginan untuk membuat penggemar Star Wars bangga. Saya ingin memastikan bahwa ceritanya nanti menyentuh. Kami baru mulai dan saya sangat bersemangat," ujar Abrams di acara Producers Guild Awards Sabtu lalu (26/1/13).
Sumber : www.muvila.com
Sumber : www.muvila.com
Labels:
Film Hollywood,
Sutradara
Rudy Soedjarwo Tahu Bagaiman Rasanya Dicemooh Akibat Menjadi Sutradara
Sejak film panjang pertamanya yang diproduksi secara indie, Bintang Jatuh, rilis pada tahun 2000, kini Rudy Soedjarwo terhitung sudah memproduksi sekitar 20 judul film. Semuanya punya ciri khasbergenre variatif sekaligus kuat dalam segi drama.
Rentang genre film dan tema cerita yang dibikin Rudy memang luas. Perhatikan saja secuplik filmografinya. Ia menggarap film mulai dari genre drama romantis remaja Ada Apa Dengan Cinta?, kisah tentang persahabatan dalam Mengejar Matahari, film drama berbalut action bertajuk Liar, sampai film horor berjudul Pocongdan Hantu Rumah Ampera.
Bukan cuma variasi genre. Pada tahun 2006 s.d 2008, Rudy juga sempat populer gara-gara sistem produksi film super cepat yang diterapkannya. Dengan sistem ini, ia cuma butuh waktu tujuh sampai delapan hari syuting untuk sebuah judul film. 9 Naga, Mendadak Dangdut, Mengejar Mas Mas, Cintapuccino, sampai In The Name of Love jadi buktinya.
Ingin Tahu Rasanya Disebelin Industri
Dari fakta-fakta tersebut, wajar jika ada yang menyebut sutradara lulusan Academy of Arts College, San Fransisco ini sedang kejar setoran. Tak sedikit pula yang heran atas pilihan-pilihan proyek film yang diambil Rudy. Lantas bagaimana Rudy menanggapinya omongan-omongan itu?
“Kalau gue bikin film yang sama terus, lantas gue belajar apa dari jadi sutradara?”
Begitulah respon yang pertama kali terlontar dari mulut Rudy. Bagi peraih penghargaan Sutradara Terbaik dari Festival Film Indonesia 2004 dan Festival Film Bandung 2002 dan 2005 ini, proses belajar tak akan pernah berhenti. Pembelajaran bagi diri masih jadi faktor penting.
Rudy memandang bahwa dengan menjajal berbagai sistem produksi dan genre film, maka proses belajar itu akan dia alami. “Kalau gue nggak pernah bikin film horor kan gue nggak akan tahu bagaimana rasanya jadi sutradara film horor yang sering dicemooh orang-orang dan disebelin industri,” ujarnya, ceplas-ceplos.
Ia sendiri juga tak terlalu memedulikan bagaimana hasil akhir dari film-film yang disutradarainya. Apakah laku di pasar, atau cuma dianggap sebagai karya master piece bagi dirinya sendiri, itu semua tidak terlalu penting. Sutradara berusia 41 tahun ini memegang teguh pendirian bahwa semua yang dilakukannya sebagai sutradara adalah bagian dari proses pembelajaran sebagai manusia.
Back to Drama
Pada 22 November tahun ini, salah satu film arahan Rudy, Langit ke 7, akan dirilis. Film ini pun kental dengan nuansa drama dalam kisahnya. Memang, sudah banyak pihak yang mengakui bahwa mengolah cerita drama merupakan spesialisasi Rudy.
“Saya tidak pernah membatasi diri saya pada satu genre tertentu. Genre apapun, asalkan unsur dramanya harus kuat,” tegasnya.
Kekuatan Rudy lainnya bukan cuma terletak di situ. Ia selama ini juga dikenal sebagai sutradara yang ‘galak’ dan keras dalam mendidik aktor-aktris yang baru menjajaki dunia akting. Dan, di proyek terbarunya ini, Rudy dihadapkan pada para aktor-aktris baru yang belum pernah sekalipun berakting dalam fim layar lebar.
“Dari cara ngomong Babah (panggilan akrabnya untuk Rudy, red) saja memang sudah galak sih. Tapi yang dilakukan Babah itu selalu bisa buat kitamikir sendiri apa kesalahan dan bagaimana kita harus berakting,” ucap Bonita Lauwoie, salah satu cast dalam film Langit ke 7.
Sedangkan Rechelle R.Rumawas, yang juga menjadi salah satu cast Langit ke 7, punya pendapat senada. “Yang penting kan bagaimana pendekatan sutradara ke kita. Kalau galak tapi nggak bisa mendidik kan nggak baik juga. Marahnya Babah itu seperti kayak mendidik anak sendiri,” timpalnya.
Mau tahu profil lebih lengkap Rudy Soedjarwo, selain sifat galaknya yang mendidik? You just need to click here Rudy Soedjarwo.
Sumber : www.muvila.com
Sumber : www.muvila.com
Subscribe to:
Posts (Atom)